Affiliate Program ”Get Money from your Website”

Kamis, 10 Maret 2011

Charles Darwin Dan Teori Evolusinya

Teori Evolusi Charles Darwin yang menuai banyak protes memang sangat mengesankan dan bikin orang bingung.. ada banyak pandangan yang berbeda..
Teori Darwin atau lebih tepatnya Teori Evolusi Darwin menyatakan bahwa semua makhluk hidup di muka bumi ini memiliki satu nenek moyang yg sama.

Menurut teori ini semua makhluk hidup mengalami evolusi ( perubahan sedikit demi sedikit dalam waktu yg sangat lama ) untuk dapat bertahan dari seleksi alam.

Kekurangan teori ini adalah tidak dapat menjelaskan bagaimana nenek moyang pertama dari semua makhluk hidup ini tercipta.
Tapi teori ini juga memilki kelebihan yaitu dapat menjelaskan mengapa begitu banyak spesies yg "mirip" susunan DNA-nya. Semakin mirip suatu spesies dgn spesies lain menandakan semakin "dekat" kerabat antara spesies2 tersebut.
Keseluruhannya melalui teori evolusi, Darwin membuat kesimpulan bahwa dia tidak pernah mengenal teori mutasi yang memungkinkan adanya perubahan mengejut pada keturunan. Beliau hanya percaya hanya alam sekitar saja yang boleh menimbulkan modifikasi yang disampaikan oleh plasma darah. Dari sifat analogi hewan dan tumbuhan, Darwin juga yakin bahwa organisme hidup itu berasal dari satu moyang .Ini telah diperkuat-kan oleh penemuan beliau sendiri bahwa hewan berasal dari proses yang serupa dan mempunyai kesertaan bentuk.

Teori Darwin didasarkan pengamatan dan kesimpulan :
1. Spesies pada dasarnya memiliki fertilitas yang sangat tinggi. Jumlah keturunan yang dilahirkan lebih banyak dari keturunan yang bisa mencapai usia dewasa.
2. Populasi kira-kira tetap berjumlah sama, dengan sedikit perubahan.
3. Sumber makanan adalah terbatas, tetapi relatif stabil dalam jangka waktu lama.
4. Oleh karena itu terjadi perjuangan secara implisit untuk bertahan hidup
5. Pada spesies yang melakukan reproduksi secara seksual, biasanya tidak ada dua individu yang identik.
6. Beberapa variasi dalam spesies secara langsung mempengaruhi kemampuan individu untuk bertahan dalam kondisi alam tertentu.
7. Sebagian besar dari variasi ini bersifat turunan.
8. Individu yang kurang sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya memiliki kemungkinan bertahan hidup yang yang lebih kecil dan kemungkinan akan lebih banyak melakukan reproduksi.
9. Individu yang selamat kemungkinan besar akan menurunkan ciri-ciri yang dimilikinya kepada generasi berikutnya.
10. Proses yang menyebabkan perubahan ini menghasilkan populasi yang perlahan-lahan bisa beradaptasi dengan lingkungan, dan pada akhirnya, setelah berlangsung secara terus-menerus akan terbentuk keragaman yang baru, dan akhirnya spesies baru.

kalau kita mengaku punya tuhan tidak boleh percaya itu karena hakikatnya kita semua adalah keturunan Adam dan Hawa tapi kita juga tidak boleh menyalahkan bapak Charles darwin dalam teori evolusinya, karena pemikirannya sangat hebat dia mampu menciptakan sejarah menggali pengetahuan yang begitu besarnya...
 diantara pro dan kontra teori darwin inilah ceritanya...

Mayoritas warga Inggris mengatakan penciptaan sepatutnya diajarkan di sekolah. Lebih dari setengah penduduk negeri itu yakin bahwa murid seharusnya diajarkan penciptaan, yakni bahwa Tuhan menciptakan alam semesta, di pelajaran ilmu pengetahuan alam. Demikian rangkum Daily Mail baru-baru ini.
Tak terkecuali, para ilmuwan dan lembaga pengajaran yang dikuasai evolusionis mengungkapkan keterkejutannya atas temuan jajak pendapat tersebut. Uniknya, sebagaimana diliput The Guardian, mereka melontarkan ucapan-ucapan emosional yang berupaya menyudutkan perancangan cerdas dan penciptaan sebagai sesuatu yang tidak ilmiah, hal yang tidak sesuai dengan kenyataan. Tanggapan lisan terhadap hasil jajak pendapat itu yang mencerminkan kekesalan dan ketakutan tergusurnya teori evolusi.

"Saya terkejut kecewa. Hal itu menunjukkan betapa publik tidak paham. Perancangan cerdas dan penciptaan tidak punya kaitan dengan ilmu pengetahuan dan murni gagasan keagamaan. Tidak ada bukti baginya sama sekali. Keduanya harus dipertahankan berada di luar ilmu pengetahuan", kata Lewis Wolpert, profesor emeritus di bidang biologi di University College London (UCL), yang juga wakil presiden Ikatan Humanis Inggris (British Humanist Association)

Hadiah Ilmuwan AS: Seleksi Alamnya Charles Darwin Salah Kaprah!

Meski bukan dalam rangka menolak teori evolusi sama sekali, bahkan membenarkannya, karya kedua penulis itu setidaknya termasuk yang jujur mengenai kekeliruan-kekeliruan teori evolusinya Charles Darwin. Hal ini ditegaskan Stuart Newman, profesor sel biologi dan anatomi di New York Medical College, ketika mengulas buku itu:
“Evolusi memerlukan sebuah teori yang meyakinkan jika perjuangannya agar diterima masyarakat hendak dimenangkan. Karya berani Jerry Fodor dan Massimo Piattelli-Palmarini, What Darwin Got Wrong, secara meyakinkan memperlihatkan bahwa seleksi alam bukanlah teori itu. Dengan menggunakan literatur ilmiah yang merambah cakupan molekuler, perilaku dan kognitif, dengan penjelajahan yang piawai memasuki biologi perkembangan-evolusi dan fisika sistem rumit, penulis melakukan pembongkaran filosofis terhadap model baku perubahan evolusi yang cenderung tak dapat dikembalikan lagi. Landasan berpijak mereka yang jelas dalam hal kebenaran fakta evolusi menjadikan karya ini berjasa bagi ilmu pengetahuan dan sebuah kemunduran bagi para penentangnya.”

Darwin salah lagi
Kado Inggris di Ulang Tahun Darwin ke-200


Usus buntu sebelumnya sudah lama dianggap Charles Darwin sebagai organ sisa peninggalan evolusi yang tidak memiliki fungsi. Namun beberapa tahun lalu, anggapan evolusi ini ambruk ketika peneliti di Duke University Medical Center mengemukakan bahwa usus buntu itu punya peran penting. Menurut mereka, usus buntu adalah rumah tempat berlindung alias tempat aman untuk mengungsi bagi bakteri-bakteri menguntungkan yang berada dalam usus manusia. Para bakteri itu kemudian balik kembali ke tempat asal mereka di dalam usus setelah peristiwa “banjir bandang atau longsor besar di dalam usus” seperti mencret atau diare telah reda.

"Darwin sekedar tidak punya informasi yang kami miliki," jelas William Parker, Ph.D., profesor di Duke University Medical Center dan penulis utama kajian tersebut. "Andai Darwin dulu tahu spesies-spesies yang memiliki usus buntu yang menempel pada bagian awal usus besar, dan seandainya ia tahu tentang tersebar luasnya keberadaan usus buntu, dia mungkin tidak akan berpikir bahwa usus buntu merupakan sisa peninggalan evolusi", tambahnya

Charles Darwin juga tidak mengetahui bahwa penyakit usus buntu bukanlah dikarenakan kerusakan pada usus buntu, melainkan karena perubahan budaya yang terkait dengan masyarakat yang mengalami industrialisasi dan sanitasi yang baik. "Perubahan-perubahan itu menjadikan sistem kekebalan tubuh kita bekerja terlalu sedikit dan terlalu banyak dengan tangan mereka - sebuah penyebab timbulnya masalah," kata Parker.

Demikianlah, teori evolusi Charles Darwin banyak didasarkan pada ketidaktahuannya tentang ilmu pengetahuan di masanya, di mana ilmu dan teknologi sungguh sangat terbelakang. Saat itu belum ada mikroskop elektron, pengetahuan seputar DNA, biologi molekuler, dan sebagainya, sehingga wajar teorinya Charles Darwin lebih banyak didasarkan pada reka-reka dan praduga semata yang tanpa bukti nyata. Seiring perjalanan waktu, semakin banyak temuah ilmiah mutakhir yang mengungkap kekeliruan teori-teori evolusinya. Tidak heran jika masyarakat yang mengetahui hal ini semakin tidak percaya pada teori evolusi, karena ilmu pengetahuan semakin membuktikannya keliru.


ha ha ha... dan masih banyak lagi...

2 komentar:

Nasrul Umam mengatakan...

sya tidak setuju dengan teori darwin kita manusia keturunan adam dan hawa :D

dinda aprilia mengatakan...

ya... itu kan hanya tori...

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes